Thursday, July 26, 2007

Damai

Damai

Tujuan Pelajaran :
- Mengajarkan kepada anak-anak bagaimana harus berdamai dan mengampuni sesamanya.
- Memberikan pemahaman bahwa didalam Kristus kita dapat mengampuni orang lain.


Firman Tuhan
Kej 50 : 1-21

Setiap anak-anak umumnya pasti sudah mengetahui akan cerita dari kisah Yusuf, Yusuf adalah seorang yang sangat dikasihi oleh ayahnya saking begitu dikasihinya membuat saudara-saudaranya begitu iri hati kepadanya. Niat iri itu makin timbul ketika Yusuf memiliki mimpi dimana setiap anggota keluarganya menyembah ia, keberadaan iri hati ini akhirnya berbuntut dengan dijualnya Yusuf oleh saudara-saudaranya ke Mesir. Wow, temen-temen seandainya kita menjadi Yusuf kira-kira apa yang ada dipikiran kita pertama kali ? Benci ? mau balas dendam ketika ada kesempatan ? Temen-temen itu adalah respon wajar manusia yang sudah jatuh dalam dosa, tapi yang diperbuat Yusuf justru terbalikan dari respon wajar itu. Ia justru mengampuni saudara-saudaranya sendiri yang secara jelas-jelas dahulu telah menjual dirinya kepada seorang Mesir.
Temen-temen apa makna cerita ini bagi kita ? makna cerita ini ialah maukah kita mengampuni orang yang sudah berbuat salah kepada kita ? Yesus sendiri mengajarkan dalam bagian doa bapa kami” ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. “
Cerita AplikasiMatius 5 : 44
Tetapi Aku berkata kepadamu : kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Dani dan budi adalah sepasang teman dekat, kedekatan mereka membuat orang lain yang melihat mereka menyangka mereka berdua adalah saudara kembar. Tapi suatu saat terjadi sesuatu yang sangat tidak “mengenakan”, Dani secara tidak sengaja mempermalukan Budi dengan leluconnya yang tidak sengaja dibuatnya didepan teman-teman yang lain. Karena lelucon itu Budi berjanji tidak akan lagi mau untuk berteman dengan Dani, Dani pun turut tersinggung karena Budi tidak mengerti bahwa saat itu ia sedang dalam kondisi bercanda. Akhirnya perang dingin pun dimulai keduanya tidak saling menyapa, tidak saling berbicara dan saling menjelek-jelekan satu sama lain kepada teman-teman mereka yang lain. Melihat kericuhan itu mulailah seorang dari keduanya mundur dari gereja, orang tua mereka masing-masing pun sudah dipesankan untuk menyampaikan bahwa mereka masing-masing tidak ada dirumah jika salah satu dari mereka menelepon atau datang mencari kerumah mereka masing-masing. Waduh pokoknya hancur habiss deh. Sampai-sampai setiap orang yang melihatnya juga pusing, temen-temen gimana yahh jika kita dalam posisi seperti itu ? Wah, pasti pusing. Gimana sih perasaan mereka jika mereka bertemu satu sama lain, pastinya nih mereka tidak ada damai sejahtera, perasaan mereka pastinya pengen marah terus kalau melihat satu sama lain. Teman-teman kasian yah mereka, masih seumuran kita tapi muka mereka kalau lagi kesal bisa seperti muka-muka orang tua kita loh. Nah, temen-temen kembali kepada ayat yang sudah kita baca diatas tadi. Itu merupakan suatu ucapan Tuhan Yesus sendiri bahwa dia berpesan kepada kita untuk dapat mengasihi musuh kita, hah ? loh ? apa bisa ? Jawabannya, BISA !!! karena Tuhan memerintahkan kita untuk berdamai dengan musuh kita pasti Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk kita dapat melakukan hal itu. Gimana caranya ? pertama adalah mengasihi musuh kita, terus kita harus mendoakan mereka. Coba kita inget-inget siapa musuh kita baik disekolah, digereja atau di rumah, mau nga kita mengasihi mereka ? Gimana caranya mengasihinya ? mulai menyapa mereka, mengingat hari ultah mereka dan memberi mereka selamat jika mereka mendapat suatu keberhasilan, menolong mereka saat mereka susah, dan hal lainnya. Juga kita jangan lupakan satu hal terus doakan mereka dalam doa kita setiap hari. Inget ya….

Aktualisasi Diri - Cerita Sekolah Minggu

Aktualisasi diri

Tujuan Pelajaran
- Agar anak-anak mampu mencerminkan diri mereka sebagai murid Kristus dalam tantangan dunia jaman ini.
- Agar dapat melakukan sikap yang benar dalam pilihan masa kini.

Firman Tuhan
Kejadian 6:9-22

Suatu ketika Allah memandang bahwa bumi telah menjadi rusak, sehingga Ia mengambil keputusan untuk memusnahkannya (v. 13). Namun, diantara kerusakan manusia saat itu. Ternyata ada satu orang yang masih berkenan dihadapan Allah. Siapakah dia teman-teman ? dia adalah Nuh. Nuh adalah seorang yang saleh dan takut kepada Allah walau pada masa itu orang-orang sezaman dengannya adalah orang-orang yang tidak takut terhadap Allah. Teman-teman untuk tahu juga tentu ada diantara kita yang sudah pernah nonton film tentang Nuh donk. Gimana sih respon orang-orang saat Nuh membuat bahteranya ? semua orang tampak mengejek dia, ada yang mengatakan dia gila dan sebagainya.
Temen-temen gimana rasanya kalau seandainya kita tampil berbeda dari keadaan lingkungan yang ada ? Malu ? pastinya kita ada donk perasaan malu. Perasaan tidak ada teman ? yah hampir setiap manusia memiliki ketakutan seperti itu. Tapi, koq Nuh nga terpengaruh itu ya ?
Temen-temen kita sebagai orang Kristen sebenarnya dituntut sebagai layaknya Nuh loh, kita juga harus tampil beda dari dunia ini. Apa sih yang dimaksud beda ? apa maksudnya kita make sesuatu yang aneh gitu kaya pake sandal sebelah warna hijau sebelahnya warna kuning ? atau make baju tapiiiii disana sini di kasih tambelan biar modis gitu ??? bukan itu yang dimaksud ! berbeda artinya kita tidak mengikuti sesuatu yang buruk dari dunia ini. Seperti, nyontek yang bagi orang dunia dibuat semboyan “sudah tradisi.” Tapi, bisakah kita tidak mengikutinya malah dapat mempengaruhi orang-orang yang lain untuk tidak mengatakan “sudah tradisi”.
Temen-temen susah loh seorang Nuh tidak terpengaruh oleh orang-orang masa itu. Semua perasaan mungkin tercampur baur saat teman-temannya mengatakan dia gila, meninggalkan dia atau malah terus menerus membuat jengkelllll.
Aaaaaaaaaaaah, mungkin kalau boleh teriak. Nuh, bisa saja berteriak sepuas-puasnya… Tapi ada satu hal yang harus digaris bawahi loh, apa ? Nuh tetap beriman kepada Allah ia menunjukkan aktualisasi dirinya sebagai seorang yang mengenal Allah…
Temen-temen bagaimana dengan kita ?

Matius 5 : 13-16

Ayat Hafalan
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.

Budi adalah seorang yang sangat minder, terkadang demi di terima dalam komunitas teman-temannya ia rela mengikuti apa yang disuruh oleh komunitas teman-temannya. Karena permintaan ini itu dari teman-temannya terkadang teman-teman yang lain merasa sedih karena Budi terpaksa menurut saja.
Teman-teman yang lebih parah lagi nih, teman-teman Budi sudah memulai memaksa Budi untuk ikut ke agama mereka. Akhirnya, Budi pun jadi suka ke klenteng dan tempat-tempat lainnya dan pada akhirnya temen-temen Budi pun juga memaksa Budi untuk turut mencoba narkoba, dan tak berapa lama pun Budi pun menjadi seorang yang kecanduan.
Temen-temen maksud ucapan Tuhan Yesus adalah untuk kita bisa menjadi terang bagi lingkungan kita berada. Tidak seperti Budi yang terbawa oleh komunitasnya.
Temen-temen kita harus inget teman itu pemberian dari Tuhan jadi jangan takut akan kehilangan teman karena kita tidak mengikuti pola hidup mereka yang kacau, kita harus berani katakan “tidak” kepada mereka jika hal itu bertentangan dengan iman kita. Jangan takut,Tuhan Yesus menegaskan dalam hal ini untuk berani menerangi dan menggarami mereka. Apa maksudnya ? maksudnya kita harus mempengaruhi mereka kepada hal-hal positif bukan hal sebaliknya. Kita harus aktualisasikan diri kita sebagai seorang Kristen, kita harus tunjukan itu.

Doa - Cerita Sekolah Minggu

Doa
Tujuan Pelajaran :
- Anak-anak menyadari pentingnya berdoa
- Anak-anak dapat melakukan doa secara terus menerus tanpa paksaan

Firman Tuhan
Lukas 11 : 1-13

Ayat Hafalan
Lukas 11 : 9

Kata Kunci
Mintalah… Carilah… Ketuklah.

Yel-Yel
Doa ? Gaya hidupku…

Pendahuluan
( Sebuah cerita sederhana untuk mencairkan suasana)
Tok, tok. (siapa disana ?) Andi. (Andi siapa ?) selamat datang !
Tok, tok. (siapa disana ?) kano. (Kano siapa ?) Kano keluar dan bermain ?
Tok, tok. (siapa disana ?) Boo. (Boo siapa ?) mengapa kamu menangis ?
Tok, tok. (siapa disana ?) Tank. (Tank siapa ?) Tank kamu akan bahagia karena ini adalah akhir dari “tok”, “tok”an ku.

Sekarang saya memiliki tebakan untuk kalian. Apakah kamu tahu bagaimana sebuah tok, tok seperti sebuah doa ? jika kamu tidak melakukan tok, tok, tidak akan sesuatu yang terjadi. Apa yang saya maksudkan ? saya akan menjelaskan.
Cerita Firman
Satu hari Yesus mengajar kepada murid-muridNya bagaimana untuk berdoa. Dia berkata, "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya oleh karena itu Aku berkata kepadamu: mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan
Yesus mencoba untuk membuat murid-muridNya mengerti, dan Dia ingin kita juga mengerti, bahwa ketika kita meminta di dalam Bapa, kita menerima. Ketika kita mencari Allah, kita akan menemukanNya. Ketika kita mengetuk, Allah akan membukakan pintu.
Tok, Tok. Siapa disana ? Allah disini --- dan Dia menjawab doa ! dan itulah mengapa kita harus berdoa sebagaimana Yesus ajarkan kepada kita
Epilog
“Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Cerita Aplikasi
(Cerita Aplikasi ini membantu untuk kelanjutan cerita)

Nats Firman : Lukas 18:1
(Ketika Yesus berkata kepada murid-murid-Nya sebuah perumpaman untuk menunjukkan kepada murid-murid bagaimana mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. )
Pernahkah kamu meminta sesuatu yang sangat kamu inginkan ? kemudian kamu meminta kepada papa dan mama mu dan kemudian memaksanya secara terus menerus sampai mereka berkata “iya ?” mungkin hal itu adalah mainan yang sangat bagus, sebuah binatang peliharaan, atau sebuah sepeda baru. Jika hal-hal itu sungguh-sungguh kamu butuhkan, kamu mungkin akan terus mengingatkan, secara terus menerus.
Suatu ketika ada seorang anak kecil yang mencari perangkat alat musik apapun yang dapat dimainkan dalam band sekolah. Anak ini pulang kerumah dari sekolah satu harinya dan berkata kepada orang tua nya jika mereka harus membelikan kepadanya seperangkat alat musik dan dia akan memakainya untuk bermain dalam band sekolah. Kemudian, orang tuanya tidak mengatakan ia dan mereka tidak juga mengatakan tidak. Mereka berkata, “kami akan memikirkan tentang itu.
Setelah beberapa hari dan orangtua anak itu tetap tidak mengatakan sesuatu, anak itu kembali bertanya. Orang tua anak itu tetap tidak mengatakan ia atau mereka tidak menagatakan tidak. Mereka mengatakan, “kami akan tetap memikirkan tentang hal itu.”
Di hari lain dalam perjalanan pulangnya dari sekolah, anak itu memutuskan untuk berhenti di sebuah toko musik untuk melihat alat musik-alat musik. Ketika dia berjalan dalam toko, pikiran pertamanya adalah matanya tidak akan terlepas dari sebuah keindahan alat-alat musik, dan ketika itu matanya begitu tertuju kepada sebuah terompet yang berkilau dan itu bukan hanya terlihat baru, tetapi itu menjadi sangat bagus dan itu terlihat sangat keren dengan sarung kulit buaya palsunya. Itulah hal yang sangat dia inginkan.
Malam itu ketika mereka makan bersama anak itu berkata kepada orangtuanya, “saya pergi ke toko musik hari ini sesudah pulang sekolah dan toko itu memiliki trompet yang sangat baik untuk digunakan. Itu sangat tepat dengan apa yang sangat kuinginkan dan itu hanya berharga 900 ribu .” ayah anak itu berkata kepada istrinya “saya lelah kita mungkin lebih baik pergi untuk melihat trompet itu dan kita dapat menghentikan permohonannya itu.” Hari berikutnya, anak laki-laki itu pergi ke toko musik dengan orang tuanya dan mereka membelikan dia trompet itu.
Anak itu bergabung dengan band musik disekolahnya – dan dia tetap bermain dengan terompetnya itu. Dia memainkan dalam bandnya di sepanjang SMAnya dan ketika dia lulus dari SMA nya, dia melanjutkan menuju perguruan tinggi dan dia mengambil bidang musik. Sesudah lulus dari kuliahnya, dia menjadi seorang guru musik.
Sebuah perbedaan hidupnya dimulai ketika orangtuanya memberikannya sebuah alat musik untuk satu kali supaya tidak pernah diingatkan lagi.
Alkitab mengajar kepada kita seperti orang tua kita yang ingin memberikan yang terbaik untuk kita dan akan memberikan kepada kita apa yang akan kita minta, Tuhan atau Bapa kita yang disurga, selalu mendengar dan menjawab permintaan kita. Terkadang kita meminta kepada Tuhan untuk sesuatu satu kali dan tidak pernah diingatkan lagi. Mungkin menunjukkan ketidak sabaran kita. Ketika kita meminta untuk sesuatu, kita ingin Allah berkata “ia” dan kita ingin dia untuk memberikan sekarang juga! Yesus berkata bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Mungkin Allah hanya menginginkan kita untuk menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh serius tentang apa yang kita minta kepadaNya. Itu berarti bahwa jika tetap meminta sesuatu secara terus menerus Allah akan selalu memberikan kepada kita ? Tidak, tetapi dia mencintai kita dan ingin memberikan terbaik untuk kita, dan dia akan menjawab ya jika dia mau.

Permainan
( untuk membantu anak mengingat ayat hafalan )
Gunting sebuah kertas menjadi 3 bagian dengan setiap bagiannya bertuliskan mintalah --- carilah --- ketuklah.
Ajak anak-anak untuk mengingat respon untuk ketiga kata tersebut, “mintalah” responnya (maka akan diberikan), “carilah” responnya (maka kamu akan mendapat) dan “ketuklah” responnya (maka pintu akan dibukakan bagimu).
Angkat secara acak tulisan di kertas-kertas yang ada dan mintalah respon pada keseluruhan atau per anak.

Kreatifitas Pelajaran Doa

Bisa Dibuat untuk kreatifitas mewarnai